6 Kisah Cinta yang Paling Indah Sekaligus Tragis dalam
Sejarah
Berabad-abad setelah William Shakespeare mengajukan pertanyaan menggelitik, “apa itu cinta?“, para ilmuwan akhirnya menemukan alternatif jawaban: Otak Manusia.
Rasa itu
berada dalam pikiran kita, sebuah emosi kompleks yang melibatkan 12 area
spesifik otak — yang membentuk jaringan cinta.
Di sisi
lain, sejarah mencatat, cinta menjadi alasan sejumlah orang melakukan tindakan
luar biasa. Kisah-kisah gairah tak berbalas dan kematian dalam drama ala
Shakespeare sejatinya ada di kehidupan nyata.
Berikur 5
kisah cinta paling tragis dalam sejarah, seperti yang dikutip dari Liputan6.com yang melansir dari situs
LiveScience:
1. Presiden
AS Andrew Jackson dan Rachel Donelson
Rachel Donelson adalah Ibu Negara Amerika Serikat yang paling kontroversial. Ia menikahi Lewis Robard, tuan tanah dari Kentucky dan bercerai pada 1790, sebelum menjadi istri Andrew Jackson pada 1791.
Rachel Donelson adalah Ibu Negara Amerika Serikat yang paling kontroversial. Ia menikahi Lewis Robard, tuan tanah dari Kentucky dan bercerai pada 1790, sebelum menjadi istri Andrew Jackson pada 1791.
Rachel
percaya mantan suaminya telah mengurus proses perceraiannya. Namun, nyatanya,
Lewis Robards tak secara resmi mengajukan cerai hingga 1793. Secara teknis, ia
menjalani bigami — menikah dengan 2 pria sekaligus.
Sontak,
fakta itu menghebohkan. Di masa itu, bahkan perceraian yang mulus dianggap
skandal.
Lawan
politik Andrew Jackson, para pendukung John Quincy Adams, menggunakan masa lalu
Rachel sebagai amunisi untuk menghalanginya maju sebagai presiden. Menyebutnya
sebagai perempuan ‘tak bermoral’.
Meski
dilanda cobaan berat, baik Andrew Jackson maupun Rachel tetap bersatu. Setelah
urusan beres, mereka menikah ulang pada 1794.
Namun,
tekanan akibat masalah tersebut diduga membuat kesehatan Rachel bermasalah. Ia
tak pernah melihat orang yang ia cintai menjadi presiden. Dua bulan sebelum
Andrew Jackson disumpah menjadi Presiden ke-7 AS, ia meninggal akibat serangan
jantung pada 22 Desember 1828.
Jackson yang
sangat terpukul dengan kepergian istri tercinta dilaporkan tak beranjak dari
sisi jasad Rachel, berharap ia akan hidup lagi. Pada hari pemakaman Rachel,
sekitar 10 ribu orang berkumpul. Kulit hitam dan putih, kaya ataupun miskin,
sebuah simbol demokrasi yang dikampanyekan Andrew Jackson — yang punya slogan
terkenal, “Berikan pemerintahan kepada rakyat.”.
Jasad Rachel
dibalut gaun dan sandal putih, yang rencananya akan ia kenakan dalam pelantikan
sang suami sebagai presiden.
Dalam
sambutannya, Jackson yang berduka bicara, “Saat ini aku adalah Presiden AS dan
dalam waktu tak lama aku akan memajukan negaraku. Aku bersyukur diberi
kesempatan untuk membuatnya berada di sisiku di tempat yang terhormat, namun
Yang Maha Kuasa lebih tahu, apa yang terbaik baginya,”.
Sejumlah
media massa yang sebelumnya menyerang Rachel Jackson kini berduka atas
kepergiannya. Salah satunya edisi 23 Desember 1828 Nashville Whig. Sementara,
The Washington Telegraph menulis bahwa,” AS telah kehilangan salah satu
bagiannya yang penting.”
2. Ratu
Victoria dan Pangeran Albert
Cinta Ratu Victoria pada suaminya, Pangeran Albert — pangeran tampan dari Jerman sangat mendalam. Selama 17 tahun bersama, pasangan tersebut dianugerahi 9 anak: 4 pria, 5 perempuan.
Cinta Ratu Victoria pada suaminya, Pangeran Albert — pangeran tampan dari Jerman sangat mendalam. Selama 17 tahun bersama, pasangan tersebut dianugerahi 9 anak: 4 pria, 5 perempuan.
Hati
Victoria hancur saat orang yang dicintainya meninggal dunia pada 1861. Setelah
itu, di sepanjang hidupnya sang ratu mengenakan pakaian hitam. Hingga ia
mangkat pada 1901.
Namun,
menurut sejarawan Jane Ridley, seperti dikutip dari BBC, kisah cinta pasangan
tersebut diwarnai perebutan kekuasaan. Albert mengambil tanggung jawab Victoria
sebagai ratu saat kehamilan membuatnya menyingkir sejenak dari singgasana.
Suasana hati
Victoria campur aduk tak karuan. Di satu sisi ia mengagumi kemampuan dan
talenta suaminya, namun di sisi lain ia merasa kekuasaannya dirampas.
Sementara, Albert tak tahan menghadapi ledakan kemarahan sang istri, diam-diam
khawatir pasangannya itu mewarisi kegilaan George III.
Hubungan
Victoria dengan anak pertamanya Bertie — yang kemudian menjadi Edward VII
sangat buruk.
Saat Bertie
berusia 19 tahun, ia ikut latihan militer di Irlandia. Di sana seorang
perempuan bereputasi buruk, Nellie Clifden diselundupkan ke tempat tidurnya.
Saat
mendengar cerita itu, Pangeran Albert sangat kecewa, ia menyurati putranya itu,
surat yang panjang berisi kekecewaan.
Ayah dan
anak itu bertemu di Cambridge, keduanya berjalan bersama, bicara panjang, di
tengah guyuran hujan. Albert kembali ke Windsor dalam kondisi sakit. Tiga pekan
kemudian ia meninggal dunia.
Albert
diduga sakit akibat tifus. Teori lain menyebut, ia menderita penyakit Crohn.
Setelahnya, Victoria menyalahkan Bertie. Ia tak tahan berada dekat-dekat
penerus takhtanya itu. “Aku tak bisa melihatnya tanpa merasa begidik,” tulis
dia seperti dimuat BBC.
Selama 40
tahun berikutnya, Victoria mengenakan pakaian berkabung warna hitam dan jarang
tampil di depan publik. Bagi rakyatnya ia adalah ‘janda Windsor’ yang tampak
menyedihkan dan diselubungi duka.
Namun
faktanya, menurut Jane Ridley, ia berhasil mendidik secara luar biasa dan
menuntun anak-anaknya dengan baik.
3. Ines de
Castro dan Raja Pedro
Ines de Castro menjadi pembantu Putri Constance — yang menikahi putra mahkota Portugal, Pedro. Sang pangeran yang tertarik dengan kecantikannya mulai mengabaikan istri resminya itu.
Ines de Castro menjadi pembantu Putri Constance — yang menikahi putra mahkota Portugal, Pedro. Sang pangeran yang tertarik dengan kecantikannya mulai mengabaikan istri resminya itu.
Setelah
Constance meninggal dunia pada 1349, Pedo mencoba menjadikan Ines sebagai
ratunya — saat itu mereka sudah punya 3 anak. Namun, ayahnya, Raja Afonso IV
menentangnya.
Raja Afonso
IV yang berusaha menyingkirkan Ines mengirimkan para bawahannya lvaro Goncalves
dan Diogo Lopes Pacheco ke Biara Santa Clara-a-Velha di Coimbra, di mana
perempuan itu ditahan.
Ines dibunuh
dan dipenggal di depan anaknya yang masih kecil. Aksi itu memicu perang saudara
antara ayah dan anak. Saat mendengar berita itu, Pedro menangkap dua algojo itu
pada 1361 dan mengeksekusi mereka di depan umum.
Pedro pun
menjadi Raja Portugal pada 1357. Ia mengaku telah menikahi Ines diam-diam, dan
mengangkatnya sebagai ratu. Legenda menyebut, ia menggali makam Ines dan
memaksa seluruh pejabat dan abdinya mengucap sumpah setia pada ratu yang baru dengan
cara mencium tengkorak tangannya.
Ines
kemudian dimakamkan di Biara 4 Alcobaca, bersisian dengan Pedro yang mangkat
pada 18 January 1367. Dua peti marmer yang indah dilengkapi relief kehidupan
mereka. Juga janji Pedro bahwa mereka akan bersama até ao fim do mundo — hingga
akhir dunia.
4. Shah
Jahan dan Mumtaz Mahal
Taj Mahal yang mahal dan megah dibangun oleh seorang raja yang patah hati ditinggal istri yang ia cintai.
Taj Mahal yang mahal dan megah dibangun oleh seorang raja yang patah hati ditinggal istri yang ia cintai.
Monumen itu
dibangun pada Abad ke-7 oleh Shah Jahan sebagai makam bagi perempuan yang ia
cintai Mumtaz Mahal.
Meski
merupakan istri ketiga sang penguasa, Mumtaz Mahal menjadi favorit Shah Jahan.
Saat pasangannya itu meninggal dunia saat melahirkan anaknya, ia cepat-cepat
membangun Taj Mahal. Butuh waktu 23 tahun untuk menuntaskan bangunan itu.
Sang
maharaja sebenarnya ingin membangun Taj Mahal yang lain untuk menjadi
peristirahatannya terakhir. Bedanya, yang ini dibangun dari marmer hitam. Serba
gelap. Sebagai tanda duka cita yang mendalam akibat ditinggal sang istri
terkasih.
Kemudian,
sang maharaja juga ingin membangun jembatan yang menghubungkan 2 Taj Mahal —
hitam dan putih — melintasi Sungai Yamuna. Namun, rencana itu kabarnya
digagalkan oleh putranya.
Namun, para
pejabat Archaeological Survey of India (ASI) menekankan, tak ada bukti sejarah
yang membuktikan eksistensi Taj Mahal versi hitam. Menyebutnya, itu hanya
cerita yang sering disampaikan pemandu wisata untuk menarik para pengunjung.
5. Heloise
dan Abelard
Penyair Inggris Alexander Pope membuat Heloise dan Abelard menjadi bagian dari literatur klasik. Namun, sejatinya itu adalah kisah nyata sepasang anak manusia yang berakhir tragis pada Abad ke-12.
Penyair Inggris Alexander Pope membuat Heloise dan Abelard menjadi bagian dari literatur klasik. Namun, sejatinya itu adalah kisah nyata sepasang anak manusia yang berakhir tragis pada Abad ke-12.
Heloise
d’Argenteuil adalah murid dari Peter Abelard — filsuf, ahli teologi, sekaligus
ahli logika terkemuda di zamannya yang lahir tahun 1079. Chambers Biographical
Dictionary bahkan menyebutnya sebagai “Pemikir paling tajam dan teolog paling
berani dari abad ke-12″.
Meski usia
mereka terpaut 20 tahun, keduanya jatuh cinta. Saat Heloise hamil, mereka
melarikan diri dari Prancis ke Inggris — tempat lahir Abelard.
Untuk
melindungi perempuan yang ia cintai, Abelard menyelundupkan Heloise ke biara
Argenteuil.
Paman
Heloise sekaligus orang berpengaruh di Notre Dame, Canon Fulbert yang murka
mendengar hubungan mereka menyerang dan mengebiri Abelard — yang belakangan
memilih masuk biara.
Pasangan
yang tinggal terpisah di biara berbeda setiap hari saling berkirim surat cinta
hingga akhir hidupnya, meski keduanya tak akan pernah bertemu lagi
“Beberapa
ratus tahun kemudian, Josephine Bonaparte, yang tersentuh kisah cinta keduanya
memerintahkan jasad Abelard dan Heloise dimakamkan bersama di pemakaman Pere
Lachaise di Paris,” demikian dikutip dari situs abelardandheloise.com. Lepas
dari klaim tersebut, hingga kini makam pasangan itu masih jadi subjek
kontroversi.
6. Cleopatra
dan Mark Antony
Mereka bertemu pada tahun 41 Sebelum Masehi, pada masa penuh gejolak di Republik Romawi.
Mereka bertemu pada tahun 41 Sebelum Masehi, pada masa penuh gejolak di Republik Romawi.
Seorang ratu
Mesir, Cleopatra menggoda jenderal perang berkuasa dan sudah menikah untuk
memperkuat aliansi dengan Romawi: Mark Antony.
Cleopatra
yang naik takhta pada usia 18 tahun adalah penguasa Mesir bersama ayahnya
Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan
Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Ia berhasil mengatasi kudeta
yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan
Julius Caesar dan lalu Mark Antony.
Cleopatra
memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony.
Cleopatra
dan putranya dari Julius Caesar, Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM
sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM.
Cleopatra ingin putranya menjadi ahli waris Romawi, tetapi Caesar menolak dan
lebih memilih cucu lelakinya, Oktavianus atau Octavian.
Kemudian
Ratu Mesir itu bertemu dengan Mark Antony dan bersekutu dengannya. Mereka
bahkan dikabarkan telah menikah berdasarkan ritus Mesir, meski sang mempelai
pria masih terikat pernikahan dengan Octavia Minor.
Saat
Oktavianus mengobarkan perang atas Mesir pada 31 Sebelum Masehi, Mark Antony
dan Cleopatra bunuh diri.
Antony
melakukan aksi bunuh diri dengan menikam dirinya dengan pedang pada tanggal 12
Agustus 30 SM. Sementara Cleopatra dengan cara memasukkan tangannya sendiri ke
dalam keranjang penuh ular berbisa.
Referensi :
6 kisah cinta : http://www.ayochat.or.id/threads/6-kisah-cinta-yang-paling-indah-sekaligus-tragis-dalam-sejarah.2635/
0 komentar:
Posting Komentar