Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Selasa, 07 Februari 2017

IoT Banking of the Branch



IOT merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya, termasuk juga pada benda di dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang semuanya tersambung ke jaringan lokal dan global melalui sensor yang tertanam dan selalu aktif.
Pada dasarnya, Internet of Things mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara unik sebagai representasi virtual dalam struktur berbasis Internet. Istilah Internet of Things awalnya disarankan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 dan mulai terkenal melalui Auto-ID.



seperti pada langkahnya, teknnologi kini yang sudah tak asing yaitu internet of things. menjelaskan tentang bank branch of the future. Internet banking merupakan salah satu pelayanan perbankan tanpa cabang, yaitu berupa fasilitas yang akan memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi perbankan tanpa perlu datang ke kantor cabang. Layanan yang diberikaninternet banking kepada nasabah berupa transaksi pembayaran tagihan, informasi rekening, pemindahbukuan antar rekening, infomasi terbaru mengenai suku bunga dan nilai tukar valuta asing, administrasi mengenai perubahan Personal Identification Number (PIN), alamat rekening atau kartu, data pribadi dan lain-lain, terkecuali pengambilan uang atau penyetoran uang. Karena untuk pengambilan uang masih memerlukan layanan ATM dan penyetoran uang masih memerlukan bantuan bank cabang.

Penggunaan internet tidak hanya terbatas pada pemanfaatan informasi yang dapat diakses melalui media , melainkan juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan transaksi perbankan. Bank indonesia mulai memasuki dunia maya yaitu internet banking atau yang lebih dikenal E-Banking, yang merupakan bentuk layanan perbankan secara elektronik melalui media E-Banking pada dasarnya merupakan susatu kontrak trasaksi antara pihak bank dan nasabah yang memberikan manfaat berganda dengan menggunakan media internet. Transaksi perbankan dapat dilakukan kapan dan dimana saja tanpa dibatasi tempat dan waktu. Semakin relevannya teknologi internet di dunia bisnis, maka Perbankan Nasional dapat mengadopsi dan mengeksploitasi keunggulan internet dalam menjawab tantangan yang ada saat ini.

Praktek internet banking ini jelas akan mengubah strategi bank dalam berusaha. Setidaknya ada faktor baru yang bisa mempengaruhi pengkajian suatu bank untuk membuka cabang baru atau menambah ATM. Internet banking memungkinkan nasabah untuk melakukan pembayaran-pembayaran secara online. Internet banking juga memberikan akomodasi kegiatan perbankan melalui jaringan komputer kapan saja dan dimana saja dengan cepat, mudah dan aman karena didukung oleh sistem pengamanan yang kuat. Hal ini berguna untuk menjamin keamanan dan kerahasian data serta transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Selain itu, dengan internet banking, bank bisa meningkatkan kecepatan layanan dan jangkauan dalam aktivitas perbankan. Dalam perkembangan teknologi perbankan seperti internet banking, pihak bank harus memperhatikan aspek perlindungan nasabah khususnya keamanan yang berhubungan dengan privasi nasabah.

Manfaat Mobile Banking :

  • Nasabah dapat membuat transaksi atau membayar tagihan kapanpun. Mobile banking menghemat banyak waktu.
  • Mobile banking melalui HP sangat mudah untuk dimengerti. Tampilan dari mobile banking juga sangat simple. Nasabah hanya perlu mengikuti instruksi untuk melakukan transaksi. Hal ini juga menghemat pencatatan dari transaksi yang dilakukan.
  • Mobile banking mengefektifkan biaya. Kebanyakan bank menyediakan fasilitas mobile banking dengan biaya yang rendah dibandingkan online banking.
  • Mobile banking mengurangi resiko penipuan. Nasabah akan mendapatkan SMS ketika terdapat aktivitas pada rekening nasabah. Ini meliputi setoran, penarikan uang, transfer antar rekening, dan lainnya. Nasabah akan menerima pemberitahuan ketika terdapat pergerakan pada rekening nasabah.
  • Mobile banking juga memberikan keuntungan bagi bank. Mobile banking mengurangi biaya dari tele-banking dan lebih ekonomis.
  • Mobile banking melalui HP sangat menguntungkan bagi bank karena merupakan fasilitas tambahan yang mempermudah konsumen melakukan transaksi, sehingga bank dapat meningkatkan kepuasan nasabah mereka.
  • Bank dapat menjangkau nasabah mereka dengan mobile banking.
  • Bank juga dapat melakukan promosi dan menjual produk mereka dan layanan seperti kartu kredit, pinjaman, dan lainnya pada kelompok nasabah tertentu.
  • Berbagai layanan seperti informasi kredit/debit, informasi pembayaran rekening, informasi jumlah tabungan, histori transaksi, fasilitas pengiriman uang, dan lainnya dapat diakses langsung melalui HP nasabah.
  • Nasabah dapat mentransfer uang secara langsung pada rekening bank yang sama maupun beda melalui mobile banking.

reff:
https://imazshare.wordpress.com/2012/12/03/makalah-permasalahan-smsmobile-banking-yang-terjadi-pada-perbankan-di-indonesia/
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things



Minggu, 27 November 2016

Embedded System (ES)

Sistem benam (Embedded System)

adalah sistem komputer tujuan-khusus, yang seluruhnya dimasukkan ke dalam alat yang dia kontrol.Kata benam (embedded) menunjukkan bahwa sistem ini merupakan bagian yang tidak dapat berdiri sendiri. Sebuah sistem benam memiliki kebutuhan tertentu dan melakukan tugas yang telah diset sebelumnya, tidak seperti komputer pribadi serba guna. Contoh sistem atau aplikasinya antara lain adalah instrumentasi medik, process control, automated vehicles control, dan perangkat komunikasi. Sistem benam biasanya diimplementasikan dengan menggunakan mikrokontroler.

Embedded system adalah sistem komputer yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu demi meningkatkan fungsi suatu mesin. Sesuai artinya, “embedded” yang berarti “mencocokkan”, maka bagian yag dicocokan meliputi peranti keras dan bagian mekanis lain. Hal ini berlawanan dengan sistem umum seperti yang kita kenal dapa Personal Computer (PC) yang bisa menjalankan banyak perintah sekaligus tergantung pada pemrogramannya.
Embedded system ini didedikasikan untuk perintah spesifik, seperti rancangan desain untuk mengoptimasi mesin, pengurangan ukuran dan biaya produk, atau meningkatkan performa kerja.
Sesungguhnya banyak produk massal yang merupakan hasil dari embedded system. Sebut saja MP3 Player, hingga peranti instalasi skala besar seperti lampu lalu lintas. Bahkan juga sistem pengontrol pembangkit listrik nuklir.

Embedded system adalah sistem dengan ciri-ciri sebagai berikut :

Mempunyai computing power. Dengan kata lain dilengkapi dengan sebuah processor
Bekerja di lingkungan luar ruangan IT. Jadi kemungkinan besar tidak dilengkapi dengan AC dan menghadapi gangguan dari luar seperti getaran dan debu.
Memiliki tugas yang spesifik. Beda dengan PC atau Server yang relatif lebih multi purpose
Embedded system biasanya di gunakan untuk aplikasi-aplikasi misalkan :

Pengontrolan Pabrik.
Komputer transaksi di Jalan Toll.
Telemetri di tempat-tempat yang remote seperti misalkan pengamat ketinggian air di bendungan.
Peralatan Smart Electronic yang terpasang di dalam mobil


Sebuah kombinasi dari komputer hardware dan software yang didesain untuk menjalankan fungsi tertentu.
Untuk kasus tertentu, embedded sistem merupakan bagian dari sistem atau produk yang besar.
Berikut contoh embedded sistem yang sering digunakan dalam kehidupan sehari hari.





Charcateristics of Embedded System


  • Real-time operation

Pada kebanyakan embedded sistem, kebenaran dari sebuah ketergantungan kompilasi, di dalam bagian, pada waktu penyampaian. Konstraint didedikasikan oleh eksternal I/O dan permintaan kontrol stabilitas.


  • Reactive operation

Embedded sistem mungkin mengeksekusi untuk eksternal event. Jika event event tersebut tidak terjadi secara berkala , embedded sistem akan memasukkannya dalam worst case event.


  • Configurability

Karena varietas yang besar dari embedded sistem, terdapat sebuah variasi yang besar dari sebuah requirment baik kuantitatif maupun kualitatif.


  • I/O device flexibility

Ada sebuah virtual non device  yang perlu untuk disupport oleh semua versi OS


  • Streamline protection mechanism

Embedded sistem secara tipikal didesain secara terbatas.


  • Direct use of interupts

Tujuan umum dari sebuah OS adalah secara tipikal tidak mengizinkan beberapa user untuk menginterupsi secara langsung.

Embedded System Development Approach

  1. Tentukan hardwarenya
  2. Pastikan software kompatibel
  3. Tentukan tugas spesifik
  4. Buat hirarki OOP
  5. Jangan buat hal yang sudah ada


  • Purpose Built Embedded Operating System

Jumlah yang signifikan dari OS telah didesain dari ground-up untuk embedded aplikasi.

Specialized Embedded Operating System
Secara tipikal termasuk:

- Memiliki sebuah kesempatan
- Policy skeduling diatur secara real time
- Berukuran kecil
- Merespon eksternal interupsi secara cepat
- Meminimalkan interval selama interupsi dinonaktifkan
- Menyediakan fix atau ukuran variabel partisi untuk memory management
- Memaintain real time clock

eCOS (Embedded Configurable Operating System)

- Bersifat open source, gratis, real time OS untuk embedded aplikasi.

Configurability

- eCOS konfigurasi tool, yang berjalan pada Windows atau Linux, digunakan untuk mengkonfigure        sebuah eCOS paket untuk berjalan pada target embedded sistem.

eCOS Component

- HAL - Hardware Abstraction Layer
  HAL merupakan software yang menampillkan sebuah API yang konsisten ke layer yang lebih atas dan map operasi pada upper layer kedalam spesifik hardware.

eCOS Kernel
Didesain untuk mencapai beberapa tujuan berikut:

- Interupsi yang rendah
- Latency yang rendah
- Memory footprint kecil

eCOS Scheduler

- Bitmap Scheduler
- Sebuah bitmap skedular mendukung multi level prioritas tetapi hanya satu thread dapat eksis pada -   setiap priority.
- Multilevel Queque Scheduler
- Mendukung sampel priority level 32
- Mendukung multiple active thread.




Ref :
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_benam
https://tigaresi.wordpress.com/2007/09/25/apa-itu-embeded-system/
http://rizkytheo2512.blogspot.co.id/2015/06/embedded-system.html

Senin, 14 November 2016

REGISTER

PENGERTIAN REGISTER

Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan  data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi dengan melihat berapa besar kemampuan menampung register tersebut. Register tidak dapat dilepaskan dari mikroprosessor, sebab pada mikroprosessor terdapat register yang berfungsi untuk menyimpan sementara hasil dari tahapan operasi arithmetika dan logika pada mikroprosessor.

JENIS – JENIS REGISTER DIKELOMPOKAN MENJADI 5 JENIS YAITU

1. General Purpose Register
2. Pointer
3. Index Register
4. Register Segment
5. Flag Register

Fungsi Register

General Purpose Register (Register Serbaguna)

Register untuk keperluan umum yang terdiri atas :
Register AX (Accumulator register)

Berfungsi sebagai tempat sementara hasil suatu operasi
berfungsi sebagai tempat Sementara hasil suatu operasi arithmetika atau logika (AL, AH, AX dan EAX).

berfungsi Sebagai akumulator dan berhubungan dengan jenis-jenis operasi khusus seperti Aritmetika, In/Out, Shift,Logic, Rotate, dan operasi desimal berkode biner.
berfungsi untuk Memasukkan nomor layanan interupsi, untuk keperluan pemesanan sebuah layanan interupsi (register AH).

berfungsi Menyimpan bilangan yang dikalikan (reg AL, AX, EAX) dan setengan bagian terkecil (LSB) dari hasil perkalian (register DX-AX dan EDX-EAX).
dan Menyimpan setengah bagian terkecil(LSB) sebuah bilangan dibagi (DX-AX dan EDX-EAX) dan hasil bagi (AL, AX, EAX).

Register BX (Base Register)

Base register adalah register untuk menyimpan alamat offset data yang terletak di memori (BL, BH, BX dan EBX)

Berfungsi Sebagai register base untuk mereferensi alamat memori. Operasi yang dapat dilakukan adalah Rotate, Logic, Shift, dan Aritmetika.

Register CX (Counter Register)
Counter register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai:
Pencacah untuk operasi loop (CX dan ECX)
Pencacah untuk operasi shift dan rotate (CL)
Pencacah (counter) untuk operasi string (CX)

Register DX (Data register)
Data register adalah register serbaguna yang berfungsi sebagai :
Penyimpan hasil perkalian 16 bit (DX-AX) dan 32 bit (EDX-EAX).
Penyimpan hasil pembagian (DX-AX dan EDX-EAX)
Penyimpan data hexadesimal (kode ASCII) di reg DL untuk dicetak di layar monitor.

Pointer Register

Pointer Register untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori, dipakai saat operasi perpindahan data (dari/ke memori), operasi stack (PUSH/POP) dan penunjukkan alamat suatu instruksi. Berikut adalah macam-macam pointer register: SP (Stack Pointer) dan ESP, BP (Base Pointer) dan IP (Instruction Pointer).

Register SP (Stack Pointer, 16 bit)

Fungsi: Digunakan untuk operasi stack seperti menyimpan alamat return saat memanggil subroutine. SP merupakan register yang secara implisit digunakan oleh perintah PUSH dan POP yaitu menyimpan dan mengambil kembali dari stack.

Register BP (Base Pointer, 16 bit)


Fungsi: Sebagai penunjuk base dalam stack yang disediakan untuk penyimpanan data. BP juga digunakan si dengan bahasa pemrograman misalnya Assembler dan C.

Register IP (Instruction Pointer, 16 bit)

Fungsi: Register yang berpasangan dengan CS sebagai register utama untuk menunjukkan baris perintah program. Pada saat program dijalankan, IP akan langsung menunjuk pada awal program. Code Segment dan Instruction Pointer berfungsi sebagai program counter ditulis dengan format CS:IP. Secara umum, kode mesin diletakkan di Code Segment, semua data diletakkan di Data Segment, dan operasi PUSH dan POP dilakukan di Stack Segment.

Index Register

Index Register sama dengan pointer register, sering digunakan untuk menunjukkan alamat sebuah data di lokasi memori pada operasi string. Macam-macam register Index adalah : SI (Source Index), DI (Destination Index).
Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
Fungsi: Menyimpan nilai-nilai offset dalam segment data memori pada saat bersangkutan.

Segment Register

Segment register membentuk alamat memori untuk data. Pada operasi real mode suatu segment register akan berbeda dengan segment register pada operasi protected mode. Yang termasuk ke dalam segment register antara lain :
Code segment -> untuk menunjukkan alamt instruksi berikutnya, Mencatat segment dari kode program atau instruksi, register CS berpasangan dengan register IP (Instruction Pointer) dalam format CS:IP.
Data segment -> untuk menunjukkan alamat data pada transfer register, Menyimpan alamat dari segment dimana data terletak.
Extra segment -> register tambahan untuk operasi string, Menyimpan alamat segment tambahan, misalnya alamat display, alamat sistem operasi, dan sebagainya.
Stack segment -> dengan SP u/ menunjukkan stack dan memanggil suatu prosedur (CALL) dan mengarah ke program utama (RET), Menyimpan alamat segment memori yang dipergunakan sebagai stack.
FS dan GS register -> register tambahan u/ segmen memori yang besar.

Flag Register

Flag Register berfungsi untuk menunjukkan status (keadaan) sesaat dari mikroprosessor.
Bit-bit pada flag akan mengalami perubahan, tergantung proses yang baru saja berlangsung. Adapun kode bit yaitu sebagai berikut :

C (carry) -> 1=ada carry out 0= tdk ada carry out
 P (Parity) -> 1=paritas genap 0= paritas ganjil
A (auxxiliary carry) -> 1=ada carry 0=tdk ada carry
 Z (zero) -> 1=hasilnya nol 0=hasilnya bukan nol
 S (sign) -> 1=hasilnya negatif 0=hasilnya positif
 T (trap) -> bila diset 1 dimungkinkan melakukan debugging.
I (interrupt) -> 1= pin INTR enable 0=pin INTR disable
D (direction) -> 1=cacahan turun 0=cacahan naik
(Overflow) -> menunjukkan adanya kelebihan kapasitas atau tidak
IOPL (input-output privalege level) -> untuk protected mode
 NT (nested task) -> indikasi dari penggabungan dengan operasi lain.
 RF (resume) -> untuk debugging
VF (Virtual mode) -> untuk operasi virtual pada protected mode
AC (alignment check) -> untuk data word dialamati ke memori        

Register merupakan tempat menyimpan data sementara yang berada dalam C
Register terdiri atas 5jenis yaitu : General Purpose Register, Pointer Register, Index Register, Segment Register, Flag Register.

Fungsi setiap register bermacam-macam sesuai peruntukannya yang telah diatur oleh pembuat mikroprosesor.




Reff:
http://mbahasilmu.blogspot.co.id/2016/05/pengertian-dan-jenis-register.html

Minggu, 23 Oktober 2016

CU, ALU, REGISTER

I. Control Unit

Unit kontrol (bahasa Inggris: Control Unit – CU) adalah salah satu bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan / kendali / kontrol terhadap operasi yang dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas dari bagian lainnya dari perangkat CPU tersebut. Pada awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic
yang susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store).

Tugas dari CU adalah sebagai berikut:
1. Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
2. Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
3. Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan oleh proses.
4. Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan
logika serta mengawasi kerja.
5. Menyimpan hasil proses ke memori utama.

Proses tiga langkah karakteristik unit control:
1. Menentukan elemen dasar prosesor
2. Menjelaskan operasi mikro yang akan dilakukan prosesor
3. Menentukan fungsi-fungsi yang harus dilakukan unit control agar menyebabkan
pembentukan operasi mikro


II. ALU (Aritmetic and Logic Unit)

ALU (Arithmetic and Logic Unit), CU (Control Unit), Register, dan interkoneksinya. ALU merupakan bagian pengolah bilangan biner dari sebuah prosesor. ALU bertugas melakukan operasi-operasi aritmatika dan logika sesuai dengan instruksi yang diberikan. ALU juga merupakan salah satu bagian yang terpenting. Unit aritmetik logika (ALU) terdiri dari sirkuit elektronik yang membuatnya mampu melaksanakan operasi aritmatika dan logika. Ia mengeksekusi instruksi dan melakukan perhitungan (tambah, kali, kurang, dan bagi) dan perbandingan. ALU bekerja dengan register yang berbeda untuk menyimpan data atau informasi tentang tindakan terakhir yang dilakukan oleh unit logika. ALU mampu membandingkan huruf, angka, atau karakter khusus. Komponen dari rangkaian logika pada ALU adalah gerbanggerbang logika AND, OR, XOR, dan NOT yang dihubungkan pada multiplexer. Selain itu juga terdapat juga operasi shifter yang komponen dasarnya adalah multiplexer. Komponen ALU mendapatkan masukan data dari register dan sinyal kontrol dari CU. Untuk operasi ALU dengan dua masukan, diperlukan dua register 8-bit: ACC (accumulator) untuk masukan pertama dan temp (register sementara) untuk masukan kedua. Hasil dari operasi ALU ini adalah data 8-bit yang kemudian diteruskan ke register untuk menyimpan hasil operasi ini. Selain itu juga dihasilkan flag atau bit status. Flag ini akan diteruskan ke register yang menyimpan flag hasil dari operasi ALU. Untuk mempercepat pemrosesan data di dalam prosesor, selain CU dan ALU, prosesor juga membutuhkan memori dengan kecepatan yang sama dengan prosesor. Memori khusus yang diimplementasikan pada prosesor ini disebut register. Komponen utama penyusun register adalah flip-flop.

III. Register

Bagian CPU berikutnya adalah register. Register merupakan perangkat memori sementara yang menyimpan data. Register membantu CPU dalam melaksanakan instruksi. Mereka dikelola oleh unit kontrol. Register berfungsi untuk tempat penyimpanan yang berisi data dan informasi lainnya yang sering dibutuhkan ketika sebuah program sedang berjalan. Register dimaksudkan untuk dapat diakses dengan sangat cepat. Yang termasuk register di antaranya adalah register uji dan instruksi. Register instruksi berisi instruksi CPU sedangkan register uji dimaksudkan untuk menyimpan hasil kerja yang dilakukan oleh CPU


referensi: 
https://west30.wordpress.com/2012/09/21/pengertian-cpu-alu-cu-dan-register/

Rabu, 22 Juni 2016

MENGHITUNG KAPASITANSI DAN INDUKTANSI

program penghitung_kapasitansi_dan_induktansi;
uses crt;
var
menu : integer;
ulang : char;
h,C,F1 : real;
I,F,v:real;

procedure Menghitung_Nilai_Kapasitansi;
begin
     repeat
     clrscr;
     writeln ('Menghitung Nilai Kapasitansi');
     write ('Masukan Nilai F : ');readln(F1);
     write ('Masukan Nilai Kapasitor C : ');readln(C);
     writeln ('Rumus :1/2*3.14*F*C');
     h:=1/2*3.14*F*C;
     writeln ('Nilai Kapasitansi Adalah :',h:0:0);
     write (' ulang lagi[y/n]?'); readln (ulang);
     until upcase (ulang) <>'Y';
end;
procedure Menghitung_Nilai_Induktansi;
begin
     repeat
     clrscr;
     writeln ('Menghitung Nilai Induktansi');
     write ('Masukan Nilai Induktor :');readln (I);
     write ('Masukan Nilai F  :');readln(F);
     writeln ('Rumus : 2*3.14*I*F');
     v :=2*3.14*I*F;
     writeln ('Nilai Induktansi adalah :',v:0:0);
     write (' ulang lagi[y/n]?'); readln (ulang);
     until upcase (ulang) <>'Y';
end;
procedure menu_utama;
 begin
      clrscr;
      writeln ('Menu Utama');
      writeln ('1. Menghitung Nilai Kapasitansi ');
      writeln ('2. Menghitung Nilai Induktansi');
      writeln ('3. keluar');
      writeln;
      write ('Pilih Menu :');readln(menu);
      case menu of
      1: begin
              Menghitung_Nilai_Kapasitansi;
              menu_utama;
         end;
      2:begin
             Menghitung_Nilai_Induktansi;
             menu_utama;
        end;
      3: end;
 end;
 begin
 clrscr;
 menu_utama;
end.














Selasa, 31 Mei 2016

Menghitung Voltase pada waktu T

pada listing program ini akan dijelaskan secara penjabaran source kode dari program untuj menghitung voltase kapasitor pada waktu t saat pengisian / pengosongan pada rangkaian rc

program Menghitung voltase pada waktu T;

uses crt;
label y;
var hitung,loop1,loop2:integer;
    R,C,Vs,t,RC,pangkat,hslpangkat,hasilisi,hasilkosong:real;
begin
y:clrscr;
writeln('Hitung Voltase Kapasitor Pada Waktu T untuk :');
writeln;
writeln(' 1. Pengisian');
writeln(' 2. Pengosongan');
writeln;
write('1/2? ');
readln(hitung);
clrscr;

if hitung=1 then
begin
writeln('Pengisian Kapasitor');
writeln;
writeln('Gunakan e untuk x10');
writeln;
writeln('Contoh: 2x10^6 = 2e6');
writeln('        2x10^-6= 2e-6');
writeln;
write('Masukkan Nilai R (Ohm)  : '); readln(R);
write('Masukkan Nilai C (F)    : '); readln(C);
write('Masukkan Nilai Vs (Volt): '); readln(Vs);
write('Masukkan Nilai Waktu (s): '); readln(t);
RC:=R*C;
pangkat:=t/RC;
hslpangkat:=exp(ln(2.72)*-pangkat);
hasilisi:=Vs*(1-hslpangkat);
writeln;
writeln('Voltase Kapasitor Pada Waktu T (Volt)=',hasilisi);
writeln;
writeln('Hitung Kembali?');
writeln;
writeln(' 1. Ya');
writeln(' 2. Tidak');
writeln;
write('1/2? ');
readln(loop1);

if loop1=1 then
goto y

end
else if hitung=2 then
begin
writeln('Pengosongan Kapasitor');
writeln;
writeln('Gunakan e untuk x10');
writeln;
writeln('Contoh: 2x10^6 = 2e6');
writeln('        2x10^-6= 2e-6');
writeln;
write('Masukkan Nilai R (Ohm)  : '); readln(R);
write('Masukkan Nilai C (F)    : '); readln(C);
write('Masukkan Nilai Vs (Volt): '); readln(Vs);
write('Masukkan Nilai Waktu (s): '); readln(t);
       
RC:=R*C;
pangkat:=t/RC;
hslpangkat:=exp(ln(2.72)*-pangkat);
hasilisi:=Vs*hslpangkat;
writeln;
writeln('Voltase Kapasitor Pada Waktu T (Volt)=',hasilisi);
writeln;
writeln('Hitung Kembali?');
writeln;
writeln(' 1. Ya');
writeln(' 2. Tidak');
writeln;
write('1/2? ');
readln(loop2);

if loop2=1 then
goto y

end
End.


Kamis, 14 April 2016

MENGHITUNG NILAI RANGKAIAN SERI 3 RESISTOR

Listing Program 

Uses crt;
Var R,R1,r2,V : integer;
Rtotal: integer;
I : integer;

Pada bagian pertama yaitu sebagai penamaan program dengan r,r1,r2,I,V dideklarsaikan sebagai bilangan bulat atau “integer”.

Begin
Clrscr;
Write(‘masukan nilai resistor’);
Writeln;
Write(‘masukan nilai r1:’);
Readln(R);
Write(‘masukan nilai r2:’);
Readln(R1);
Write(‘masukan nilai r3:’);
Readln(R2);
Rtotal:=R+R1+r2;
If(rtotal=0)
Then write(‘nilai salah’);

Dan di blok kedua terdapat begin untuk memulai perhitungan dalam program sebagai perhitungan resistor seri dengan memasukan nilai R1 dan R2, jika nilai total = 0 maka program akan muncul kalimat nilai salah. 

Write(‘masukan nilai V: ‘);
Writeln;
Readln(V);
I:=(V/Rt);
Writeln(I);
Readln;
End

Selanjutnya pada blok ini dari blok 2 jika nilai resistor lebih dari 0, maka program akan meminta memasukan nilai “I” dan memulai menghitung program mencari nilai arus atau “I” 


Bentuk Flowchart :



 

Blogger news

Blogroll

About